Monday 19 November 2007

Jalan untuk memenuhi hukum Allah

I-MANNA [9] : Jalan untuk memenuhi hukum Allah


Ayat Alkitab

Roma 8:4,6
(4)Permintaan berbudi dari hukum itu bisa dipenuhi di dalam kita, yang tidak berjalan menurut daging melainkan menurut roh.
(6)Sebab pikiran (yang) yang diletakkan di atas daging adalah maut, tetapi pikiran (yang) diletakkan di atas roh adalah hayat dan perdamaian.

Perkataan Ministri

...pikiran (yang) diletakkan di atas roh adalah hayat dan perdamaian. Suungguh adalah sebuah pikiran yang penuh dengan kenikmatan dan perhentian. Perdamaian adalah untuk "perhentian" dan hayat adalah untuk "kenikmatan". Ketika pikiran diletakkan di atas roh, tidak ada kekalahan, penghukuman, atau perasaan-perasaan negatif [ini semua adalah perkara-perkara kematian] - hanya hayat dan perdamaian, kenikmatan dan perhentian. Pikiran yang sebenarnya (adalah) bahwa; [di dalam dirinya sendiri] tidak dapat untuk menjaga hukum Allah; dapat (berubah)menjadi sebuah pikiran hayat dan perdamaian melalui diletakkan di atas roh.

Ini bukanlah sebuah teori; ini bekerja di dalam praktek. Faktanya, kita bahkan tidak membutuhkan untuk melakukannya dengan diri kita sendiri, sebab hukum akan terpenuhi di dalam kita secara spontan tanpa kita sadari. Sekalipun kita tidak memiliki tujuan untuk memenuhi hukum, kita menemukan bahwa hukum itu telah terpenuhi. Mungkin anda tidak memiliki tujuan untuk mencintai isteri anda, namun anda mencintai dia tanpa anda sadari. Anda mungkin tidak memiliki kesadaran untuk tunduk kepada suami anda, namun anda sepenuhnya bersikap tunduk tanpa menyadari hal ini. Ini adalah spontan, otomatis, pemenuhan dari permintaan hukum melalui memiliki pikiran (yang) diletakkan di atas roh.

Sebagaimana Kristus sekarang adalah Roh pemberi hayat yang berhuni di dalam roh kita sebagai hayat kita dan segala sesuatu kita, kita seharusnya tidak lagi bertindak di atas diri kita sendiri menurut pikiran merdeka kita. Kita harus menjaga pikiran kita satu dengan roh dan perbuatan kita, berjalan dan memiliki kehidupan kita (yang) menurut roh...yang membuat kita bisa dengan spontan memenuhi permintaan berbudi dari hukum Allah.

Labels: , ,