Friday 28 March 2008

Roh, Yang juga sedang berkeluh kesah

I-MANNA [17] : Roh, Yang juga sedang berkeluh kesah

Ayat Alkitab

Roma 8:26-27
(26) Terlebih lagi, dalam cara yang sama Roh juga bergabung di dalam untuk menolong kita dalam kelemahan kita, sebab kita tidak mengetahui bagaimana kita seharusnya berdoa dengan tepat, Tetapi Roh itu sendiri menjadi penengah bagi kita untuk menyampaikan keluh kesah kita yang tidak dapat diucapkan.
(27)Tetapi Dia, yang mencari hati, mengetahui bagaimana sesungguhnya pikiran Roh (itu), karena Dia menjadi penengah bagi orang-orang kudus menurut Allah.

Perkataan Ministri

Roh menjadi penengah bagi kita dengan berkeluh kesah di dalam cara kita. Keluh kesah ini kelihatannya adalah keluh kesah kita, tetapi (sebenarnya) di dalam keluh kesah kita ada keluh kesah Roh. Dia berada di dalam kita dan keluh kesah-Nya adalah di dalam keluh kesah kita. Dia berkeluh kesah bersama kita "dalam cara yang serupa."

Hampir semua doa kita [sangat] tidak dapat diucapkan dengan kata-kata yang jelas, bahkan doa kita tidak dapat keluar dari roh kita. Walaupun ketika kita memiliki suatu beban yang nyata untuk berdoa kita masih juga tidak tahu bagaimana harus mengucapkannya, kemudian dengan spontan kita hanya berkeluh kesah dengan beban tersebut tanpa satu katapun yang dapat diucapkan.

Doa yang tidak dapat diucapkan semacam ini adalah dasar bagi pertumbuhan dalam hayat [milik Kristus], mengenai kebutuhan sejati [yang terhadapnya kita tidak memiliki banyak pemahaman]. Mengenai kebutuhan materi dan hubungan bisnis, kita telah jelas dan telah memiliki doa-doa yang diucapkan mengenai perkara-perkara ini, tetapi mengenai masalah pertumbuhan kita di dalam hayat kita kekurangan terhadap kedua hal berikut: pemahaman dan pengucapan. Akan tetapi, jika kita mencari Tuhan mengenai pertumbuhan di dalam hayat, kadangkala dalam kedalaman roh kita kita akan dibebani dengan beberapa doa tentang hal yang atasnya kita tidak memiliki pemahaman yang jelas dan yang atasnya kita tidak dapat mengucapkannya. Jadi, dengan spontan kita dipaksa untuk mengeluh. Ketika kita sedang mengeluh, dari kedalaman roh kita, Roh yang berhuni di dalam roh kita, dengan otomatis bergabung di dalam dengan keluhan kita, menjadi penengah bagi kita, terutama agar kita bisa memiliki transformasi dalam hayat untuk pertumbuhan ke dalam kematangan keputraan.

Labels: ,